Rabu, 13 Juni 2012


At Night in the Dorm 


Tags
, , , , , , ,
Title                 :           [At Night in the Dorm ] – Who was That?
Author            :           Choi Minjin
Main Cast       :           SHINee
Genre              :           comedy (jogeum) & horror (jogeum)
Length                        :           Oneshot [Chronicle]
Rating             :           General
AN                   :           Mhahahahaha ^^ *gajelas* At Night in the Dorm balik lagi *gadayangpeduli*, aku sangat sangat bingung memikirkan FF ini sebenernya genrenya apa ya? Yasudahlah, sedikiiiit comedy dan sedikiiiiiit horror. Muahahahaha…
Like our motto, comment like oxygen! ^^
******************************
Bosan dan bosan. Apa yang harus dilakukan di malam membosankan ini? Tidak ada schedule apapun. Member SHINee hanya berdiam di dorm, bingung harus melakukan apa.
“Hyung, main bekel yuk.”si maknae Taemin berkata dengan polosnya. Kibum yang sedang asyik menyulam memandangnya bingung,”Bekel? Apa itu?”
“Itu permainan luar negeri, hyung. Dari Indonesia. Main itu yuk.”
“Emang gimana cara mainnya?”
Belum sempat Taemin menjawab, Jonghyun datang membawa papan catur,”Main catur aja yuk.”
“Nggak ah. Bikin pusing. Permainan yang menghibur aja gimana?”perkataan Taemin langsung disambut anggukan Kibum.
Berikutnya datang Minho. Tapi bahkan sebelum dia sempat membuka mulut, Taemin sudah berkata,”Aku bosan main game, hyung. Dikalahin terus pula. Sana deh, main game sendiri.”
Minho merengut. Dia duduk di sebelah Jonghyun, memandanginya yang main catur sendirian. Padahal setahunya Jonghyun tidak pintar main catur. Dia selalu sukses dikalahkan Onew atau Kibum.
“Kalau nggak mau main bekel, main congklak aja gimana?”
Kibum memandang wajah Taemin heran,”Congklak? Apa lagi itu?”
Kali ini kedatangan Onew yang menghentikan pembicaraan mereka. Dia datang dari luar dengan senyum lebar dan sebuah kotak di tangannya. Aroma ayam goreng dari kotak itu membuat air liur hampir menetes.
“Dongsaeng-dongsaengku tercintaaaa… lihat, hyung bawa apa?”
Kibum, Jonghyun, Taemin dan Minho menatapnya dengan wajah datar,”Ayaaaaaaaaaaaamm…”jawaban mereka pun datar sedatar datarnya.
“Wah, benaaaaaar…. Hahahaha…”
Tidak ada yang ikut tertawa. JongTaeMinKey hanya melongo datar. Samar-samar terdengar suara jangkrik bersahut-sahutan.
Onew berhenti tertawa. Dia langsung memasang wajah sok serius seraya memandangi kotak ayamnya,”Sayangnya cuma sedikit. Tinggal satu potong.”
“Oooooohhh…”JongTaeMinKey kembali pada kegiatan masing-masing. Kibum menyulam, Taemin memainkan buku pekerjaan rumahnya, Jonghyun main catur sendiri dan Minho memandangi Jonghyun bermain catur.
“Kalian nggak mau? Beneran nggak mau?”
Pelan-pelan Minho mendongakkan kepalanya,”Mau sih.”disertai suara ‘kruuuuuukk’ pelan dari perutnya. Jonghyun menyenggolnya, berbisik sebal,”Yah! Jangan gitu, nanti Onew hyung kegirangan.”
Benar saja, Onew terlihat sangat senang. Maklum, jarang ada orang yang mau menanggapi kegilaannya,”Minho, ayo kita main game untuk memperebutkan ayam ini!”
Sebelum Minho sempat menjawab, Taemin berdiri dan melompat-lompat seperti anak kecil,”Game? Game apa? Ikut dong hyuuuuuung… ikuuuuut… ikuuuuut…”
“Game ‘Perebutan ayam goreng’! Peraturannya, lampu dimatiin, terus kita mencari kotak ayam ini yang akan disembunyikan oleh seseorang, gimana? Setuju, setuju?”
Taemin mengangguk-angguk senang,”Setujuuuuu… ayo mulai…”
“Tapi siapa yang mau nyembunyiin?”Onew memandang penuh harap pada JongMinKey yang masih duduk di lantai, melakukan kegiatan mereka yang tadi. Minho tampaknya sudah kehilangan ketertarikan pada ayam goreng. Dia sekarang malah iseng memindah-mindahkan pion catur ketika Jonghyun sedang tidak melihat.
“Hyuuuuuuung… bantu dong. Nyembunyiin doang, juga.”
Kibum tidak kuat pada ke-sok-imutan Taemin. Ia mengangguk-angguk pelan dari sela-sela kesibukannya merapikan benang-benang kusut. Sulamannya gagal lagi. Besok dia akan belajar privat lagi pada Heechul hyung.
“Jonghyun hyung, Minho hyung, ikut nggak?”
Jonghyun yang sibuk mencari pion catur yang disembunyikan Minho menggeleng tanpa suara sementara Minho yang sibuk menyembunyikan pion catur dari Jonghyun tidak menjawab.
“Ya udah, kita berdua aja ya Taem.”Onew menyerahkan kotak ayam gorengnya pada Kibum lalu dia bergegas mematikan lampu.
Gelap gulita. Taemin menjulurkan tangannya ke depan, mencoba mencari sesuatu untuknya berpegangan. Ia juga memasang telinga dengan waspada, siapa tahu Onew berkonspirasi dengan hyung yang lain.
Dia berusaha mencapai meja makan, siapa tahu ayam itu diletakkan di sana. Ia meraba-raba permukaan meja itu, tapi hanya ada beberapa benda yang rasa-rasanya bukan kotak ayam goreng. Lalu pelan-pelan ia merangkak ke dekat lemari pendingin. Siapa tahu ayamnya ada di dalam situ.
Ternyata di lemari pendingin juga tidak ada. Lemari pendingin itu nyaris kosong karena mereka belum sempat belanja mingguan. Hanya ada beberapa butir anggur milik Kibum, sosis sapi Onew, dua butir telur, seikat sayuran hijau aneh kiriman ibunya Jonghyun dan sebotol jus jeruk.
Taemin memakan anggur itu, soal dimarahi Kibum, itu urusan nanti. Setelah menutup lemari pendingin, dia berjalan lagi pelan-pelan menuju kamar. Kenapa sepi sekali ya? Kemana mereka? Jangan-jangan mereka benar-benar berkonspirasi untuk menjebak dia sementara mereka pergi ke luar.
Entah sekarang Taemin ada di mana. Dia sudah buta arah dan berkali-kali ia menabrak sesuatu. Sekarang ia berjongkok, mengelus pelan ujung ibu jari kakinya yang terantuk keras di dinding, sangat sakit.
Ssshhhhh..
Suara apa itu? Punggung Taemin menegak seketika disertai bulu tengkuknya yang merinding,”Hyung?”
Tidak ada yang menjawab. Taemin memutuskan bahwa tadi ia hanya berhalusinasi. Mungkin saking bosannya dia membayangkan hal-hal aneh bahkan merasa mendengar sesuatu. Itu pasti halusinasi.
Tapi dia takut lagi ketika tiba-tiba ada suara sesuatu yang pecah. Ia langsung mengkeret dan memeluk lututnya sendiri,”Hyung?”
Tetap tidak ada jawaban. Sunyi sepi mencekam di tengah kegelapan total. Taemin ingin bangkit dan menyalakan lampu tapi badannya kaku, tidak dapat bergerak. Dengan tiba-tiba, terdengar suara seperti langkah kaki diseret di dekatnya. Suara itu lewat persis di kanannya, sangat dekat dan Taemin yakin itu bukan salah satu dari hyungnya.
Mungkin memang hyungdeulnya sedang mengerjainya. Mungkin mereka pergi sementara Taemin sendirian ketakutan di sini. Taemin teringat ia sering menemui banyak kejadian aneh di dorm ini. Dialah yang sering melihat atau mendengar hantu di sekitar sini sementara Onew hanya pernah melihat sekali. Dorm ini angker. Dan malam ini, Taemin harus mengalaminya lagi?
Taemin mencoba tenang. Ia menarik dan mengeluarkan nafas dalam-dalam seperti orang yang mau melahirkan. Keringat di dahi diusapnya pelan-pelan. Tenang, Taem. Tenang. Lihat saja hyungdeul iseng itu, aku pasti akan balas dendam.
Ketika ia mulai tenang, ia merasakan sesuatu mengusap telinga kanannya. Sesuatu yang dingin dan itu terasa seperti… tangan! Taemin melotot ketakutan. Tangan itu sekarang sudah di bahu Taemin, bahkan bergerak ke leher seakan ingin mencekik.
“AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH…..!!!!”
Taemin bangkit berlari tapi tangan itu berhasil mencengkeram pergelangan kakinya. Taemin meronta sampai akhirnya berhasil lepas dan ia pun berlari tak tentu arah.
“Hihihihihi.”
Itu suara Jonghyun. Ia susah payah menahan tawa bersama Minho. Mereka baru saja sukses mengerjai maknae mereka yang malang itu.
“Ya ampun. Itu tadi lucu banget. Teriakannya itu!”bisik Jonghyun.
“Tapi tanganku sakit, hyung. Dia meronta dan nendang-nendang tanganku.”Minho berbisik pelan sambil memegangi tangan kanannya.
“Tapi kita sukses!”Jonghyun dan Minho ber-high five. Seseorang di belakang mereka juga mengacungkan tangan sambil mengikik, yang langsung disambut high five Jonghyun dan Minho. Mungkin itu Kibum atau Onew, mereka tidak dapat melihatnya karena masih gelap gulita.
Tiba-tiba semua menjadi terang, lampu telah dinyalakan oleh seseorang.
“Yah! Kalian ngapain Tetem sih? Coba liat tuh, dia pingsan kejedot tembok!”omel Kibum sambil mengelus-ngelus dahi Taemin yang terbaring di lantai. Onew berdiri di dekatnya, sibuk memakan ayam goreng.
Jonghyun dan Minho melongo sesaat melihat Kibum dan Onew berada beberapa meter di depan mereka. Mereka berpandangan lalu dengan wajah tegang serentak menoleh ke ruang gelap di belakang mereka.
Lho, tadi siapa dong yang ikut mengikik dan ber-high five dengan mereka?
-end-

Cr:www.shiningstory.wordpress.com <------DAEBAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar